Kejati NTT Berhasil Hentikan Sebanyak 73 Perkara Pidana Umum Selama Tahun 2022-2023
LIPUTAN TIMOR, KOTA KUPANG - Tahun 2022 hingga tahun 2023, Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur (Kejati NTT), berhasil menghentikan penuntutan 73 kasus dalam perkara tindak pidana umum berdasarkan keadilan Restorative Justice (RJ).
Puluhan perkara tindak pidana umum ini, berhasil dihentikan Kejati NTT setelah Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, menyetujui permohonan restorative justice (RJ) oleh Kejati NTT.
Puluhan perkara yang berhasil dihentikan secara Restorative Justice (RJ), dengan rincian Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Kupang tahun 2022 sebanyak 5 perkara, tahun 2023 tiga (3) perkara sehingga total sebanyak delapan (8) perkara.
Kejari Timor Tengah Selatan (TTS), tahun 2020 sebanyak 1 perkara dan di tahun 2022 sebanyak 1 perkara, total 2 perkara yang dihentikan berdasarkan keadilan RJ.
Kejari Timor Tengah Utara (TTU), sebanyak 1 perkara di tahun 2021, tahun 2022 sebanyak 6 perkara dan di tahun 2023 sebanyak 3 perkara sehingga total 10 perkara yang dihentikan oleh Kejari TTU.
Kejari Belu sebanyak 2 perkara di tahun 2021, tahun 2022 sebanya2 perkara dan di tahun 2023 sebanyak 1 perkara sehingga total 5 perkara yang dihentikan. Untuk Kejari Ende sebanyak tiga perkara di tahun 2022, total 3 perkara yang dihentikan.
Kejari Sikka, di tahun 2021 sebanyak 1 perkara, tahun 2022 sebanyak 2 perkara dan di tahun 2023 1 perkara, total mencapai 4 perkara yang dihentikan.
Kejari Flores Timur (Flotim), tahun 2022 sebanyak 4 perkara dan di tahun 2023 sebanyak 2 perkara sehingga total mencapai 6 perkara yang dihentikan.
Kejari Manggarai sebanyak 3 perkara di tahun 2022 dan 3 perkara di tahun 2023 sehingga total mencapai 6 perkara yang dihentikan berdasarkan keadilan restorative justice.
Kejari Ngada, tahun 2020 sebanyak 1 perkara, tahun 2021 sebanyak 1 perkara, tahun 2022 sebanyak 1 perkara dan ditahun 2023 sebanyak 5 perkara sehingga total mencapai 8 perkara.
Kejari Sumba Timur, tahun 2022 sebanyak 1 perkara dan di tahun 2023 sebanyak 2 perkara sehingga mencapai 3 perkara yang dihentikan. Sedangkan untuk Kejari Sumba Barat, hanya 1 perkara yang dihentikan di tahun 2022.
Kejari Alor, tahun 2021 sebanyak 2 perkara, tahun 2022 sebanyak 2 perkara dan di tahun 2023 sebanyak 1 perkara, sehingga total mencapai 5 perkara yang dihentikan.
Kejari Lembata sebanyak 1 perkara di tahun 2022 dan di tahun 2023 sebanyak 2 perkara sehingga total mencapai 3 perkara yang dihentikan. Untuk Kejari Rote Ndao hanya 1 perkara yang dihentikan di tahun 2020 lalu.
Kejari Manggarai Barat, di tahun 2022 lalu sebanyak 1 perkara dan di tahun 2023 sebanyak 1 perkara sehingga total 2 perkara yang dihentikan.
Kejari Kabupaten Kupang di tahun 2021 sebanyak 1 perkara, tahun 2022 sebanyak 1 perkara dan tahun 2023 sebanyak 1 perkara, sehingga total sebanyak 3 perkara yang dihentikan. Untuk Kejari Sabu Raijua hanya 1 perkara di tahun 2022 lalu.(***)